Kemeriahan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-253 diwarnai dengan gelaran Festival Tari Gandrung dari Masa ke Masa yang resmi dimulai di Gedung Serbaguna Blambangan (Gesibu), Sabtu (21/12/2024). Sekitar 1.300an peserta dari berbagai daerah di Jawa dan Bali tumpah ruah di Gesibu, menunjukkan antusiasme yang luar biasa untuk melestarikan tarian ikonik Banyuwangi ini.
Ribuan Penari Ramaikan Festival Tari Gandrung dari Masa ke Masa di Banyuwangi |
"Kami sangat bangga dengan antusiasme peserta. Mereka tidak hanya berasal dari Banyuwangi, tapi juga dari Surabaya, Blitar, Pasuruan, Situbondo, dan bahkan Bali. Festival ini menjadi bukti nyata regenerasi tari gandrung terus berjalan," ungkap Sabar Harianto, Ketua Penyelenggara Festival Tari Gandrung dari Masa ke Masa.
Festival yang berlangsung selama tiga hari, 21-23 Desember 2024 ini, dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori tari gandrung tunggal dan tari kelompok. Para peserta unjuk kebolehan di hadapan dewan juri yang akan menilai keluwesan gerak, ketepatan irama, dan kostum.
Tak hanya menjadi ajang kompetisi, festival ini juga menjadi sarana mempromosikan tari gandrung kepada masyarakat luas.
"Saya ingin meningkatkan kemampuan seni tari saya melalui festival ini. Tahun lalu saya juara 3, semoga tahun ini bisa meraih juara lagi" ujar Navia Yuriza Safania Darussalam, salah satu peserta asal Kelurahan Penataban yang juga siswi kelas 3 MIN Banyuwangi.
Festival Tari Gandrung dari Masa ke Masa juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Para pelaku UMKM yang berjualan di area Gesibu Blambangan merasakan peningkatan omzet berkat banyaknya pengunjung yang datang menyaksikan festival dan menikmati kuliner yang ditawarkan.
"Alhamdulillah, festival ini membawa berkah bagi kami," ungkap Wiwit, seorang pedagang kuliner.
Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi dari para peserta, Festival Tari Gandrung dari Masa ke Masa diharapkan dapat terus melestarikan dan mengembangkan tari gandrung sebagai warisan budaya Indonesia.