Momentum Ramadan dimanfaatkan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk bersilaturahmi ke sejumlah organisasi masyarakat berbasis agama Islam. Acara yang dikemas sembari menunaikan salat tarawih itu, bertujuan untuk merajut harmoni dengan segenap komponen masyarakat.
"Pada momen Ramadan ini, saya berusaha untuk bisa bersilaturahmi dengan segenap masyarakat Banyuwangi. Khususnya, dengan umat Islam. Dengan silaturahmi ini, kami berharap dapat merajut harmoni di daerah kita tercinta ini," ungkap Ipuk saat bersilaturahmi dengan keluarga besar Al-Irsyad di Masjid At-Taqwa, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, Kamis lalu (14/4/2022).
Merajut harmoni itu, lanjut Ipuk, merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan Banyuwangi Rebound. Pandemi Covid-19 yang telah membuat krisis, mulai dari sektor kesehatan, ekonomi hingga sosial, membutuhkan spirit baru untuk bisa bangkit.
"Dengan tagline Banyuwangi Rebound, kami ingin mengajak semua masyarakat Banyuwangi untuk rebound. Melompat lebih tinggi dalam menghadapi tantangan yang ada," tutur Ipuk.
Banyuwangi Rebound yang dicanangkan oleh Ipuk sendiri terdiri dari tiga pilar. Selain menangani pandemi dan memulihkan ekonomi, juga harus ditunjang dengan harmoni yang baik di tengah masyarakat. "Tidak bisa kita menangani pandemi ini, apalagi bangkit dari tekanan ekonomi, jika di tengah masyarakat kita tidak terjalin keharmonisan dan kerukunan antar segenap elemen masyarakat," imbuhnya.
Selain bersilaturahmi dengan Al-Irsyad, dua hari sebelumnya, Selasa (12/4/2022), Ipuk juga bersilaturahmi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah di Masjid KH. Ahmad Dahlan Banyuwangi. Dalam pertemuan tersebut, Ipuk membeberkan sejumlah capaian pemulihan ekonomi daerah.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi menunjukkan grafik yang membaik dibandingkan awal terjadinya pandemi Covid-19. Pada 2019, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tercatat pada 5,55 persen. Namun, saat Covid-19 melanda, ekonomi bumi Blambangan ini terkontraksi hingga minus 3,58 persen pada 2020.
"Alhamdulillah, dalam catatan tahun 2021 kemarin, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi kembali pulih. Tercatat sebesar 4,08 persen. Ini semua tentu berkat kerja keras masyarakat Banyuwangi dan harmoni yang senantiasa kita jaga bersama," terang Ipuk.
Tak hanya itu, Ipuk juga memaparkan, bahwa angka kemiskinan di Banyuwangi juga dapat ditekan. Di tengah resesi ekonomi akibat Covid-19, kemiskinan di Banyuwangi hanya meningkat sebesar 0,01 persen. "Ini merupakan angka terendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur," papar Ipuk.
Lebih jauh, Ipuk menambahkan, keberhasilan tersebut harus terus dijaga. Tidak hanya oleh Pemerintah Daerah semata. Namun, harus ada keterlibatan segenap masyarakat. "Oleh karena itu, Ramadan ini saya manfaatkan betul untuk menggalang kebersamaan dengan bersilaturahmi dengan masyarakat secara luas," imbuhnya.
Selain ke Al-Irsyad dan Muhammadiyah, Ipuk juga dijadwalkan akan bersilaturahmi dengan ormas-ormas Islam lainnya di Banyuwangi. Seperti halnya Nahdlatul Ulama dan LDII. Selain itu, juga bertemu dengan sejumlah komunitas dan masyarakat umum di berbagai kecamatan. (*)