Banyuwangi, Kabupaten yang terletak diujung timur pulau Jawa ini
merupakan penghubung antara pulau Jawa dengan pulau Bali. Selain kaya
akan tradisi, kota dengan julukan The Sun Rise of Java ini juga kaya akan berbagai macam destinasi wisata yang tak kalah indah dengan daerah lainnya.
Bahkan
beberapa tempat wisata di Banyuwangi terkenal hingga ke kancah
internasional seperti, Kawah Ijen, Plengkung, dan Pulau Merah. Baru-baru
ini sektor pariwisata Banyuwangi kembali menorehkan prestasi
internasional dengan menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata
tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award. Penghargaan
ini diserahkan kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Abdullah Azwar Anas
dalam ASEAN Tourism Forum di Thailand.
Dari sekian banyak tempat
wisata di Banyuwangi, ternyata ada beberapa tempat yang mirip dengan
tempat wisata di luar negeri lho. Apa saja ya kira-kira? Penasaran? Yuk,
simak ulasannya berikut ini.
1. Mangrove Bedul, amazon-nya Indonesia
wisatatempatku.com |
Hutan Mangrove Blok Bedul, begitulah warga sekitar biasa menyebut Mangrove Bedul ini. Hutan Mangrove Bedul ini terletak di Desa Sumbersari, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi dan masih termasuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Sesuai dengan namanya,
tempat wisata ini merupakan hutan mangrove yang masih alami dengan luas
sekitar 2.300 hektar yang membentang sejauh 16 km. Mangrove Bedul ini
dikatakan mirip dengan sungai Amazon di Brazil, bahkan bisa dibilang
Amazon-nya Indonesia.
Dikatakan mirip sungai Amazon lantaran Mangrove Bedul ini membentuk
sebuah rawa air payau dengan panjang sekitar 18,8 km dan lebar sekitar
400 meter. Di kanan dan kiri rawa ini didapati beragam jenis Mangrove
atau Bakau yang tumbuh lebat dan subur.
Selain mempunyai berbagai
macam Mangrove yang tumbuh subur, di tempat ini kamu juga bisa menjumpai
beberapa binatang yang hidup di alam liar seperti Monyet, Burung Elang,
Burung Bangau, dan beberapa jenis burung migran dari Australia. Yang
tidak boleh kamu lewatkan ketika mengunjungi Mangrove Bedul ini adalah
naik perahu mengelilingi rawa air payau ini sambil melihat burung-burung
beterbangan disekitar hutan mangrove.
2. Taman Nasional Baluran, Little Africa di Jawa
blog.airyrooms.com |
Ingin merasakan panasnya padang savana, tapi gak mau jauh-jauh ke
Afrika? Kamu bisa mengunjungi Taman Nasional Baluran yang terletak di
perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Taman
Nasional seluas 25.000 hektar ini menyajikan suasana seperti sedang
berada di padang savana di Afrika. Padang rumputnya berwarna
kekuning-kuningan dengan Gunung Baluran yang berdiri kokoh sebagai backgroundnya.
Taman Nasional ini memiliki 444 jenis tumbuhan yang diantaranya adalah
tumbuhan asli dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering,
serta 155 spesies burung dan 26 jenis satwa diantaranya, kerbau liar,
monyet, rusa, kijang, macan tutul, kancil, kucing bakau, dan banteng
yang merupakan ikon dari Taman Nasional ini.
Taman Nasional ini mendapat julukan Africa Van Java lantaran suasana
yang disuguhkan benar-benar seperti berada di Afrika. Padang rumputnya
berwarna kekuning-kuningan lantaran jarang tersirami oleh air serta
pepohonan yang menggurgurkan daunnya karena beradaptasi dengan alam
yang begitu panas.
3. Ombak Pantai Plengkung, serasa surfing di Hawaii
Youtube.com/Yudha Purnama |
Pantai Plengkung atau yang terkenal dengan nama G-Land, adalah pantai
yang terletak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten
Banyuwangi, Jawa Timur dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
Ombak di pantai ini mendapat julukan khusus dari para peselancar dunia,
yaitu "The Seven Giant Waves Wonder" yang berarti memiliki 7 gulungan
ombak.
Pantai Plengkung merupakan surga bagi pecinta olahraga
surfing, bahkan bagi penggila surfing belum lengkap rasanya jika belum
pernah datang ke G-Land. Angin lepas pantai yang berhembus antara bulan
April dan bulan September ini mengakibatkan terjadinya ombak paling
besar dengan ketinggian hingga mencapai 8 meter dengan panjang 2 km.
Inilah yang membuat ombak pantai Plengkung menjadi ombak terganas nomor 2
setelah Hawaii.
Pantai G-Land ini memiliki kawasan yang masih alami. Air di pantai ini
memiliki kombinasi tiga warna, yaitu warna putih, biru, dan hijau. Tentu
saja ini merupakan pemandangan yang eksotis dan nilai plus bagi Pantai
Plengkung dibanding tempat surfing lainnya.
4. Pulau Merah mirip Baia Do Sancho di Brazil
utiket.com |
Pulau Merah pada mulanya memiliki nama Pantai Ringin Pitu. Konon,
pantai ini berubah nama menjadi Pulau Merah karena warna tanah dan
pasirnya yang kemerahan dari pulau setinggi 200 meter yang berada di
tengah pantai ini. Pulau kecil yang berada di pantai Desa Sumberagung,
Kabupaten Banyuwangi ini berhasil memikat wisatawan melalui bentuknya
yang menyerupai pegunungan yang berada di tengah pantai.
Selain
itu, perpaduan kejernihan airnya yang seperti kristal dengan pasir
putihnya yang menghampar sejauh 3 km, tentu menjadi nilai plus
bagi tempat wisata ini. Ketika air laut surut, para pengunjung dapat
berjalan kaki menikmati pulau kecil yang berada di tengah pantai ini.
Pantai yang akan dijadikan sebagai destinasi untuk berselancar nomor 2 setelah Pantai Plengkung ini ternyata punya kembaran di
belahan bumi yang lain, yaitu Pantai Baia Do Sancho di Brazil. Kedua
pantai ini dikatakan mirip karena sama-sama memiliki batu besar atau
pulau yang berada di tengah pantainya.
Perbedaannya hanya terletak
pada jumlah pulaunya, jika di Pulau Merah memiliki satu pulau, maka dia
Pantai Baia Do Sancho Brazil memiliki 2 pulau sebagai ikon dari pantai
tersebut.
5. Pantai Wedi Ireng serupa dengan Wineglass Bay di Australia
Youtube.com/Roby Kurniawan |
Pantai Wedi Ireng yang berada di Dusun Pancer, Desa Sumberagung,
Kabupaten Banyuwangi atau searah dengan Pulau Merah ini sekilas mirip
dengan Wineglass Bay yang berada di Australia. Kedua pantai ini jika
dilihat dari atas sama-sama berbentuk sabit.
Perbedaannya, pasir
Wineglass Bay berwarna putih dengan latar belakang puncak granit merah.
Sedangkan di Pantai Wedi Ireng terdapat 2 macam pasir, yaitu pasir halus
berwarna putih dan pasir coklat yang agak kasar.
Lalu yang
menjadi pertanyaan adalah mengapa pantai ini disebut Wedi wyang berarti
pasir yang berwarna hitam sedangakan nyatanya pasir di pantai ini
berwarna putih? Jawabannya bisa kamu dapatkan dengan menggali pasir di
pantai ini. Ternyata dibalik pasirnya yang putih didalamnya menyimpan
butiran pasir hitam, inilah alasan mengapa pantai ini disebut Wedi
Ireng.
6. De Jawatan, hutan ala Alice In Wonderland
Halallifestyle.id |
Kamu pecinta film Alice In Wonderland atau film The Lord of The
Rings? Tentu kamu tahu hutan magis dengan pohon-pohon besar yang
memiliki bentuk unik di kedua film iini. Kini kamu gak perlu pergi
jauh-jauh ke Selandia Baru untuk merasakan sensasi seakan berada di film
The Lord of The Rings, kamu bisa mengunjungi Hutan Jawatan di Desa
Benculuk, Kabupaten Banyuwangi.
Jawatan merupakan hutan wisata
dengan pohon-pohon raksasa setinggi lebih dari 10 meter, sehingga
terkesan seperti pohon raksasa yang dapat bergerak kapan saja. Hutan
milik perhutani ini Banyuwangi ini termasuk dalam kategori hutan kecil,
karena hanya memilki luas sekitar 3,8 hektar.
Di hutan ini, pohon
Trembesi menjadi sorotan favorit wisatawan karena bentuknya yang unik.
Pohon ini bagian atasnya memiliki cabang yang menjular secara acak dan
di hinggapi benalu-benalu hijau, sehingga kesan seperti negeri dongeng
juga semaki kuat.
Di tambah lagi di beberapa pohon trembesi di
bangun sebuah rumah pohon dan ayunan, jadi kamu bisa menikmati hijaunya
hutan Trembesi ini dari atas rumah pohon. Bagi kamu yang hobi selfie, Jawatan adalah tempat yang sangat cocok. Yakin masih mau jauh-jauh pergi ke luar negeri?