Mungkin kalian sempat bingung dengan bahasa Using, atau mungkin belum sama sekali mengetahui apa itu bahasa Using? bahkan darimana asalnya mungkin juga belum anda ketahui. Secara etimologis kata Using/Osing dalam bahasa Indonesia diartikan Tidak. Pada masa itu kata Using/Osing selain sebagai bahasa
sandi juga mempertegas penolakan masyarakat Banyuwangi terhadap berbagai
bentuk “penjajahan” yang dialami dalam perjalanan sejarah mereka. Banyak orang menulis dengan kata Osing kadang juga Oseng, namun setelah
diurai secara fonetis oleh pakar Linguisitik dari Universitas Udayana
Bali, diperoleh kesepakatan resmi dengan menulis
kata Using yang berarti Tidak.
Secara etimologis kata
Osing dapat diartikan dengan kata ’TIDAK’ dalam Bahasa Indonesia atau
ORA dalam Bahasa Jawa. Dalam konteks kebahasaan Pigeaud (1929)
berpendapat bahwa, kata OSING bermakna ketertutupan penduduk asli
Banyuwangi terhadap penduduk pendatang, atau dapat juga diartikan
sebagai penolakan penduduk asli Banyuwangi dalam menerima dan hidup
bersama dengan para pendatang dari luar Banyuwangi.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Copy the BEST Traders and Make Money : http://ow.ly/KNICZ
Bahasa Using adalah bahasa dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur khususnya Banyuwangi bagian tengah, yaitu mencakup Kecamatan Kabat, Rogojampi, Glagah, Kalipuro, Srono, Songgon, Cluring, Giri, Gambiran, Singojuruh, Genteng, dan Licin. Bahasa Using mempunyai banyak kesamaan dan memiliki kosakata dengan bahasa Jawa Kuno yang masih tertinggal. Namun di Banyuwangi sendiri ada variasi penggunaan dan kekunoan terlihat didalamnya. Varian yang dianggap Kunoan terdapat utamanya diwilayah Giri, Glagah dan Licin, dimana bahasa Using di sana masih dianggap murni
Kosakata Bahasa Using berakar langsung dari bahasa Jawa Kuno, di mana banyak kata-kata bahasa Jawa Kuno masih ditemukan di sana, di samping itu, pengaruh Bahasa Bali juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini. Seperti kosakata sing (tidak) dan bojog (monyet). Pengaruh Bahasa Inggris juga masuk kedalam bahasa ini melalui para tuan tanah yang pernah tinggal di kawasan tersebut, seperti dalam kata: Sulung dari kata so long namun bermakna duluan, Nagud dari kata no good bermakna jelek, Ngepos dari kata pause bermakna berhenti, Enjong dari kata enjoy bermakna enak atau menyenangkan.
Secara keseluruhan bahasa Using mempunyai intonasi yang berat dan hampir semua kata mempunyai penekanan-penekanan. Untuk kata yang berada di awal atau tengah kalimat, penekanan tidak terucap dengan jelas. Penekanan kalimat banyak perubahan kata pada akhir kalimat, seperti beberapa kosakata berikut;
Kosakata Bahasa Using berakar langsung dari bahasa Jawa Kuno, di mana banyak kata-kata bahasa Jawa Kuno masih ditemukan di sana, di samping itu, pengaruh Bahasa Bali juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini. Seperti kosakata sing (tidak) dan bojog (monyet). Pengaruh Bahasa Inggris juga masuk kedalam bahasa ini melalui para tuan tanah yang pernah tinggal di kawasan tersebut, seperti dalam kata: Sulung dari kata so long namun bermakna duluan, Nagud dari kata no good bermakna jelek, Ngepos dari kata pause bermakna berhenti, Enjong dari kata enjoy bermakna enak atau menyenangkan.
Secara keseluruhan bahasa Using mempunyai intonasi yang berat dan hampir semua kata mempunyai penekanan-penekanan. Untuk kata yang berada di awal atau tengah kalimat, penekanan tidak terucap dengan jelas. Penekanan kalimat banyak perubahan kata pada akhir kalimat, seperti beberapa kosakata berikut;
Pada akhiran kalimat, huruf vokal akan terbaca lain. misalnya:
/u menjadi /au
tulisan: gedigu
dibaca: gedigau
/i menjadi /ai
tulisan: gedigi
dibaca: gedigai
/o menjadi /ok
tulisan: kuno
dibaca: kunok
/e menjadi /ek
tulisan: lare
dibaca: larek