Jenazah Angeline sore ini, Selasa (16/6), akhirnya dapat dibawa pulang
oleh orang tua kandungnya, Rosidi dan Hamidah, ke Banyuwangi, Jawa
Timur. Saat ini jasad Angeline sudah berada di luar Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, untuk dibawa ke Banyuwangi melalui jalur
darat dan laut.
“Kami sedang menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberangkan jenazah Angeline ke Ketapang, Banyuwangi. Seluruh urusan administrasi sudah selesai. Kurang lebih empat atau lima jam lagi kami tiba di Banyuwangi,” kata G.A.A Yuli Marhaeningsih, pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Denpasar, kepada CNN Indonesia.
Yuli yang biasa disapa Agung ikut menyertai pemulangan jenazah Angeline
ke Banyuwangi. Selama ini dia juga mendampingi orangtua kandung
Angeline.
Orangtua kandung Angeline yang selama ini tinggal di Banyuwangi langsung berangkat ke Bali begitu diberi tahu Kepolisian putri mereka yang diangkat anak oleh Margriet Megawe, Angeline, ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumah keluarga angkatnya.
Setelah mengurus berbagai hal seputar proses autopsi dan visum putrinya, termasuk tes DNA yang dinyatakan cocok dengan Angeline, kini mereka kembali ke Banyuwangi bersama jasad sang putri.
Angeline diangkat anak oleh Margriet tidak lewat pengadilan, namun melalui Surat Pengakuan Pengangkatan Anak yang dibuat di notaris.
Rosidi dan Hamidah menyerahkan Angeline ke Margriet karena mengaku tak punya biaya ketika melahirkan. Saat itu Margriet membantu biaya persalinan Hamidah sebesar Rp 1 juta plus biaya klinik Rp 800 ribu.
Polisi masih terus mengusut kasus pembunuhan Angeline. Satu orang, mantan pembantu keluarga Margriet, Agustinus Tai Hamdamai, ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Angeline. Sementara Margriet menjadi tersangka kasus dugaan penelantaran anak terhadap Angeline.
Sebelumnya berbagai pihak, termasuk ulama dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, meminta Kepolisian mempermudah pengurusan jenazah Angeline untuk dipulangkan dan dimakamkan di Banyuwangi.
Jenazah Angeline akan segera dimakamkam secara Islam sebelum Ramadan tiba.
source: cnn
“Kami sedang menuju Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberangkan jenazah Angeline ke Ketapang, Banyuwangi. Seluruh urusan administrasi sudah selesai. Kurang lebih empat atau lima jam lagi kami tiba di Banyuwangi,” kata G.A.A Yuli Marhaeningsih, pendamping hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Denpasar, kepada CNN Indonesia.
Orangtua kandung Angeline yang selama ini tinggal di Banyuwangi langsung berangkat ke Bali begitu diberi tahu Kepolisian putri mereka yang diangkat anak oleh Margriet Megawe, Angeline, ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumah keluarga angkatnya.
Setelah mengurus berbagai hal seputar proses autopsi dan visum putrinya, termasuk tes DNA yang dinyatakan cocok dengan Angeline, kini mereka kembali ke Banyuwangi bersama jasad sang putri.
Angeline diangkat anak oleh Margriet tidak lewat pengadilan, namun melalui Surat Pengakuan Pengangkatan Anak yang dibuat di notaris.
Rosidi dan Hamidah menyerahkan Angeline ke Margriet karena mengaku tak punya biaya ketika melahirkan. Saat itu Margriet membantu biaya persalinan Hamidah sebesar Rp 1 juta plus biaya klinik Rp 800 ribu.
Polisi masih terus mengusut kasus pembunuhan Angeline. Satu orang, mantan pembantu keluarga Margriet, Agustinus Tai Hamdamai, ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Angeline. Sementara Margriet menjadi tersangka kasus dugaan penelantaran anak terhadap Angeline.
Sebelumnya berbagai pihak, termasuk ulama dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, meminta Kepolisian mempermudah pengurusan jenazah Angeline untuk dipulangkan dan dimakamkan di Banyuwangi.
Jenazah Angeline akan segera dimakamkam secara Islam sebelum Ramadan tiba.
source: cnn